MAKALAH AKUNTANSI TOPIK KHUSUS LAPORAN
KEUANGAN INTERIM DAN SEGMEN
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip
akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai
atas hal-hal material.
Hal-hal tersebut mencakup
bentuk, susunan, dan isi laporan
keuangan, serta catatan
atas laporan keuangan,
yang meliputi, sebagai
contoh, istilah yang digunakan,rincian
yang dibuat, penggolongan unsur dalam
laporan keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan untuk
menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan keuangan.
Auditor harus mempertimbangkan apakah masih terdapat
hal-hal tertentu yang harus diungkapkan sehubungan dengan keadaan
dan fakta yang diketahuinya pada saat audit.
Bila manajemen menghilangkan dari laporan keuangan,
informasi yang seharusnya diungkapkan sesuai dengan prinsip akuntansi
yang berlaku umum di Indonesia, termasuk catatan atas laporan
keuangan, auditor harus memberikan pendapata
wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena
alasan tersebut dan harus memberikan informasi yang cukup
dalam laporannya, jika memungkinkan atau praktis,
kecuali tidak disajikannya informasi
tersebut adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Auditing
yang ditetapkan Ikatan Akuntan
Indonesia.
Dalam hubungan ini, istilah memungkinkan atau praktis diartikan
bahwa informasi dapat diperoleh secara wajar dari akun
dan catatan manajemen dan bahwa penyajian dalam
laporannya tidak menempatkan auditor sebagai pihak yang menyusun laporan keuangan sebagai contoh tidak diharapkan
untuk menyusun laporan keuangan pokok atau informasi lainmengenai perusahaan dan memasukkan informasi
tersebut ke dalam
laporan auditnya,
jikamanajemen tidak menyajikan informasi tersebut.
Didalam mempertimbangkan cukup atau tidaknya
pengungkapan dan dalam segala aspek lain auditnya, auditor menggunakan
informasi yang diterima dari kliennya atas dasae
kepercayaan yang diberikan oleh kliennya, bahwa auditor akan merahasiakan informasi
tersebut. Tanpa kepercayaan demikian, auditor akan sulit untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menyatakan pendapat
atas laporan keuangan.
Olehkarena itu, tanpa izin kliennya,
auditor tidak boleh
mengungkapkan informasi yang
tidak diharupkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan
sesuai dengan prinsip
akuntansiyang berlaku umum di
Indonesia
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana penjelasan tentang laporan keuangan
interim?
2. Bagaimana penjelasan tentang laporan keuangan
segmen?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui tentang laporan keuangan
interim
2. Untuk mengetahui tentang laporan keuangan
segmen
BAB II KAJIAN TEORI
A.
Pelaporan Keuangan
Interim
1.
Pengertian Laporan Interim
Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang
diterbitkan di antara dua laporan
keuangan tahunan. Laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan.
Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh
komponen laporankeuangan
sesuai standar akuntansi keuangan. Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan
yang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan, misalnya Pasar
modal, dan lain-lain dan juga untuk industri
yang telah diatur dalam standar
akuntansi keuangan industry
yang bersangkutan, misalnya perbankan, maka harus
mengikuti standar khusus tersebut.
Ada dua pandangan tentang
Laporan Interim yaitu:
1. Pandangan
yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi danmenyimpulkan bahwa hasil operasi tiap
periode ditentukan dengan cara yang samaseperti pada periode tahunan.
2. Pandangan
yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral dengan periode tahunan. Pernyataan ini
dikembangkan berdasarkan pandangan kedua yangmenganggap laporan keuangan interim
sebagai bagian integral
dengan periodetahunan
2.
Pengakuan dan Pengukuran
Pengakuan dan pengukuran unsur yang sama antara pelaporan
keuangan interim dengan pelaporan
keuangan tahunan adalah dasar pengakuan pendapatan. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode
interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar
akuntansi. Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek
dan jangka Panjang.
3.
Beban & Biaya
Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan
atas dasar yang samadengan dasar yang digunakan
dalam penyusunan laporan
keuangan tahunan kecuali untuk persediaan:
1. Perusahaan yang dalam periode
interim menggunakan estimasi
laba kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan
keuangan interim.
2. Perusahaan
yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya standar tidak perlu
melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi,
jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir
tahun.
Pengaruh dari penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode
interim dengan prosedur
yang sama seperti
yang digunakan pada akhir
tahun. Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan
harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode
penurunan harga tersebut. Biaya dan beban lain-lain untuk periode
pelaporan interim, biaya dan beban
lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti
periode tahunan.
Pendapatan dan beban
musiman laporan keuangan
interim
memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan
keuangan interim tertentu
diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi
para pemakai laporan dalam contoh
kondisi-kondisi sebagai berikut:
1. Laporan
keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periodesebelumnya, untuk mengetahui
kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.
2. Laporan
keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periodeakuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musimandari kegiatan usaha.
3. Laporan keuangan
interim diperbandingkan dengan laporan keuangan
kumulatif dariawal tahun buku sampai dengan tanggal
laporan keuangan interim
untuk mengetahuikontribusi atau pengaruh periode
interim yang dilaporkan pada periode
berjalan.
4. Laporan
keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun bukuyang
lalu, untuk mendapat
gambaran pengaruh dan kinerja interim
tersebut terhadap posisi
keuangan, kinerja dan arus kas periode
akuntansi yang lalu
Penyisihan Pajak Penghasilan pada akhir tiap periode
interim, perusahaan harus membuat taksiran
pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim.
Perhitungan pajak penghasilan periode
interim harus sesuai dengan kebijakan
akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir
tahun
4.
Pos dan Transaksi Luar Biasa
Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar
biasa, dan kejadian yangtidak biasa
dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain. Pos luar biasa harus diungkapkan
secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi periode interim saat pos luar biasa terjadi.
Dalam menentukan materialitas, posluar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan
tahunan.
Peristiwa atau kejadian
yang tidak biasa dan tidak sering terjadi
dan berpengaruhmaterial
terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan
diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim. Kewajiban kontinjen
dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhikewajaran
penyajian data keuangan pada tanggal neraca
harus diungkapkan dalamlaporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangantahunan.
Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan
keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban
kontinjen itu terselesaikan.
Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa,
dan kejadian yang tidak biasa dan
tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.Pos
luar biasa harus diungkapkan
secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi periode interim saat pos luar biasa terjadi.
Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.
5.
Penyajian Laporan Keuangan Interim
Laporan keuangan interim
meliputi neraca, laporan
laba rugi dan saldo laba interim,laporan
arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus
disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus
mencakup periode sejak awal tahun buku sampai
dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date). Laporan
keuangan interim harusmenggolongkan
akti'a sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagaikelompok jangka pendek dan jangka panjang
sesuai laporan keuangan tahunan. Khususuntuk perusahaan
tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai
metode khususdalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan
sesuai denganstandar akuntansi
keuangan yang berlaku.
B. Pelaporan Keuangan Segmen
1.
Pengertian Laporan
Segmen
Pernyataan ini menjelaskan pelaporan informasi keuangan
menurut segmen dari suatu perusahaan khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda
diharuskan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia.
Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok
produk atau jasa atau beroperasidi berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek,dan risiko berbada. Informasi
tentang jenis-jenis produk
atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda disebut
informasi segmen.
Informasi ini dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan
dari suatu perusahaan yang memiliki
diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional, namun informasi ini tidak mungkindiperoleh dari
data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen
merupakan suatu hal yangdipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna
laporan keuangan.
2.
Ruang Lingkup Pelaporan Segmen
Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan
surat-surat berharga yangdiperdagangkan
kepada publik.+ntitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak perusahaan,
adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, akti'a atau jumlah tenagakerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.Apabilayang disajikan
meliputi baik laporan keuangan induk perusahaan maupun laporankeuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan
ini hanya perludisajikan alam bentuk informasi yang dikonsolidasikan. Apabila laporan keuangan anak. perusahaan
juga diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan
3.
Definisi Segmen Usaha & Geografis
Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk
atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen ini
memiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan
segmen lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan
tarkait atau tidaknya produk atau jasa, meliputi:
1. Karakteristik produk
atau jasa
2. Karakteristik proses
produksi
3.
Jenis atau golongan
pelanggan (produk dan jasa)
4.
Metode pendistribusian produk
atau penyediaan jasa
5. Jika
praktis, karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan, asuransi, atau public utilities.
Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan
dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu
dankomponen itu memiliki
resiko dan imbalan
yang berbeda dengan
risiko dan imbalan
padakomponen yang beropersai pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Faktor-faktor yang harus
dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen geografis meliputi:
1. Kesamaan kondisi
ekonomi dan politik
2. Hubungan antar operasi dalam wilayah geografis berbeda
3.
Kedekatan geografis operasi
4. Risiko khusus
yang terdapat dalam operasi di wilayah tertentu
5.
Regulasi pengendalian mata uang
6.
Risiko mata uang
Ada dua bentuk atau format primer pelaporan segmen, yaitu
segmen usaha dan segmen geografis. Bentuk atau format yang digunakan
akan ditentukan oleh karakteristik
dan sumber utama risiko dan imbalan perusahaan. Jika risiko dan tingkat imbalan
perusahaan terutama dipengaruhi oleh perbedaan produk atau jasa yang dihasilkan, bentuk primer pelaporan
segmen ialah segmen usaha, dan informasi sekundernya dilaporkan secara geografis
diantaranya adalah:
Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal
menurut wilayah geografis
yang ditentukan berdasarkan
lokasi geografis pelanggan, jumlah tersebut dilaporkan untuk tiap segmen
geografis yang pendapatan penjualan
kepada pelanggan eksternalnya berjumlah 23 persen atau lebih dari total
pendapatan perusahaan yang diperoleh dari penjualan kepada
pelanggan eksternal.
Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis
aset, jumlah tersebut dilaporkan untuk tiap segmen
geografis yang aset segmennya berjumlah
23 persen atau lebih
dari total aset semua segmen geografis yang ada. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama
suatu periode untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan selama
lebih dari satu periode (aset
tetap dan aset tidak berwujud), menurut lokasi
geografis aset, jumlah tersebutdilaporkan untuk tiap segmen geografi yang aset segmennya
berjumlah 23 persen atau
lebih dari total aset semua segmen geografis.
Jika risiko dan tingkat imbalan
perusahaan terutama dipengaruhi oleh kondisi operasi
yang berbeda di berbagai negara atau wilayah
geografis, bentuk primer pelaporan segmen ialah segmen geografis dan informasi sekundernya dilaporkan berdasarkan kelompok produk dan jasa diantaranya adalah:
Perusahaan harus melaporkan informasi segmen berikut untuk
setiap segmenusaha yang pendapatan
penjualan kepada pelanggan eksternalnya berjumlah 23 persen atau lebih dari total pendapatan penjualan
perusahaan kepada seluruh pelanggan eksternal
atau untuk tiap segmen usaha
yang aset segmennya
berjumlah 23 persen
atau lebih dari total aset semua segmen usaha, yaitu:
1. Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal
2.
Jumlah nilai tercatat
aset segmen
3. Jumlah biaya yang terjadi
selama suatu periode
untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan selama
lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tidak berwujud)
4.
Jumlah nilai tercatat
aset segmen menurut
lokasi geografis aset
5. Jumlah
biaya yang dikeluarkan selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan
selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tak berwujud) menurut lokasi aset
4.
Pendapatan, Beban, Hasil, Aset & Kewajiban
Pendapatan segmen adalah pendapatan yang dilaporkan dalam
laporan laba rugi perusahaan secara langsung dapat dikaitkan dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari
pendapatan perusahaan yang dapat dialokasikan secara rasional kepada suatau segmen, baik berasal dari penjualan
kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi
dengan segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Pendapatan segmen mencakup bagian perusahaan atas laba atau
rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint
adventure) atau investasi lainnya yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos
tersebut dalam pendapatan konsolidasi atau pendapatan
perusahaan keseluruhan.
Beban segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen
yang secara langsung dapat dikaitkan
dengan segmen tersebut
dan porsi relevan
beban yang dapat di alokasikan secara rasional kepada
segmen tersebut, termasuk
beban yang berkaitan
dengan penjualan
kepada pelanggan eksternal
dan beban yang berkaitan
dengan transaksi kepada segmen lainnya
dalam perusahaan yang sama. Beban segmen mencakup
bagian peserta usaha patungan (join adventure) dalam beban pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan
berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional tentang pelaporan keuangan mengenai bagian
partisipasi dalam pengendalian
bersama operasi dan asset.
Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan
beban segmen dan umumnya mencerminkan
laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok. Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam
hasil segmen kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat
finansial. Buga pajak penghasilan, hak minoritas
(minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen. Walau
pendapatan dan beban tidak dapat langsung ditriibusikan pada suatu segmen tetapi terdapat
dasar alokasi yang layak, maka pendapatan
dan beban tersebut dapat dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut. Beban bersama pada banyak
perusahaan seperti beban kantor pusat tidak
dialokasikan pada masing- masing segmen karena beban tersebut dimanfaatkan bersama
sedemikian rupa sehingga
alokasi di antara segmendipandang tidak
bermanfaat.
Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi
penggunaan sumber daya untuk
mencapai hasil operasi segmen. Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva
berwujud dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi padasegmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih segmen
harus dialokasikan di antara segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang layak. Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena dianggap berkaitan
dengan perusahaan secara keseluruhan atau karena dipandang
meningkatkan hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi.
Informasi yang
Disajikan uraian kegiatan setiap segmen industri yang
dilaporkan dan indikasi mengenai komposisi
setiap wilayah geografis
yang dilaporkan, penjualan
atau pendapatan operasi
lainnya, dengan pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen
lain, hasil segmen, dan aktiva segmen yang
digunakan, dinyatakan baik dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan. Hubungan
antara jumlah dari informasi pada segmen- segmen
indi'idual daninformasi agregat dalam laporan keuangan diperjelas dengan menyajikan rekonsiliasi.
Aset segmen adalah asset operasi
yang digunakan segmen dalam aktivitas
operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut
atau dialokasikan ke segmen
tersebut secara rasional.
5.
Tujuan Pelaporan Segmen
Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah
menyediakan informasi bagi para
pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri
dan wilayah geografis
perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan
keuangan dapat:
·Memahami kinerja
masa lalu perusahaan secara lebih baik
·Menilai risiko
dan imbalan perusahaan secara lebih baik.
·Membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan
6.
Kebijakan Akuntansi Segmen
Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi
yang dianut dalam penyusunan dan
penyajian laporan keuangan konsolidasiatau perusahaan. Kebijakan akuntansi yang dipilih manajemen untuk
menyusun laporan keuangan konsoldasi atau perusahaan
dianggap sebagai kebijakan akuntansi yang diyakini manajemen paling sesuai untuk pelaporan keuangan eksternal.
Karena tujuan informasi segmen ialah untuk
membantu pengguna lporan keuangan dalam memahamidan membuat penilaian yang lebih memadai
mengenai perusahaan secara keseluruhan,
pernyataan ini mensyaratka bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam
pelaporan informasi segmen sama dengan kebijakan akuntansi yang telah dipilih manajemen.
Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kebijakan
akuntansi konsolidasi atau perusahaan
diterapkan kepada segmen dilaporkan seolah-olah segmen tersebut ialah entitas pelaporan terpisah yang
berdiri sendiridalam menerapkan suatu kebijakan akuntansi pada tingkat
perusahaan, perusahaan mungkin
melakukan perhitungan secara
terperinci yang kemudian
dialokasikan kepada berbagai
segmen jika terdapat
dasar rasional untuk melakukan
alokasi tersebut.
Sebagai contoh, biaya manfaat pensiun
sering kali dihitung
unuk perusahaan secara
keseluruhan, tetapi angka yang dihitung
untuk tingkat perusahaan itu mungkin dialokasikan ke berbagai
segmen berdasarkan data gajidan demografis segmen tersebut. Pernyataan ini tidak melarang
pengungkapan informasi tambahan
atas segmen yang
disusun berdasarkan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan untuk laporan keuangan
konsolidasian atau perusahaan
sepanjang.
Informasi tersebut dilaporkan secara internal kepada
perusahaan yang berwenang dalam rangka pegambilan putusan
alokasi sumber daya kepada segmen tersebut dan penilaian kinerja segmen tersebut.
Dasar pengukuran yang digunakan bagi informasi tambahan tersebut dijelaskan secara memadai.
Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih
harus dialokasikan kepada setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait
juga dialokasikankepada
segmen-segmen tersebut. Para pengalokasian unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan dan beban kepada
berbagai segmen bergantung pada beberapa faktor, seperti karakteristik unsur tersebut,
Aktivitas yang dilakukan oleh segmen, dan otonomi segmen
tersebut. Dasar alokasi
tertentu tidak mungkin
atau tidak tepat apabila ditetapkan bagi semua perusahaan. Demikian juga, tidak
tepat apabila unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang secara bersama berkaitan dengan dua segmen atau lebih dipaksakan aokasinya, Jika dasar alokasi tersebut
ditetapkan secara arbiter
atau sulit dipahami. Disampng itu,definisi pendapatan segmen, beban segmen,
aset segmen, dan kewajiban segmen
saling berkaitan dan alokasi dari unsur-unsur tersebut
harus dilakukan secara
konsisten. Dengan demikian,
aset yang digunakan bersama dialokasikan kepada
setiap segmen, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut
juga dialokasikan kepadasegmen-segmen tersebut. Sebagai contoh, suatu aset dimasukkan sebagai
aset segmen jika penyusutan atau amortisasi aset terkait dikurangkan dalam
menghitung hasil segmen.
7.
Penyajian dalam Pelaporan Segmen
Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing
segmen industri dan menunjukkan
komposisi masing- masing wilayah geografis yang dilaporkan. Untuk setiap segmen industri dan geografis yang
dilaporkan, informasi keuangan berikutini harus diungkapkan penjualan atau pendapatan operasi
lainnya, dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar
perusahaan dan pendapatan darisegmen
lain, hasil segmen, aktiva segmen
yang digunakan, dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari
jumlah yang dikonsolidasikan, dan dasar penetapan harga antar segmen. Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara
informasi segmen-segmen individual dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan
harus dipandang memadai,
kecualidinyatakan lain dalam laporan auditor. Dalam hal ini, laporan
keuangan dan catatan kakiatau materi
penjelasan lainnya, harus memuat semua data yang dianggap sangat penting bagi pembacanya untuk bisa
memahami status keuangan perusahaan. Kriteria untuk pengungkapan yang memadai, atau pengungkapan penuh seringkali harus didasarkan
pada pertimbangan nilai ketimbang pada fakta objektif.
Laporan keuangan akan lebih bermanfaat bila dicantumkan
judul serta sub-judul, dandengan menggabungkan pos-pos menurut arti pentingnya. misalnya,
pembaca laporan tidak memerlukan informasi rinci mengenai jumlah
kas diberbagai dana khusus dan dana umum, jumlah deposito
di setiap bank, dan jumlah
yang diinvestasikan dalam surat-surat
berharga pemerintah. Informasi semacam itu, yang dicantumkan dalam neraca justru akan membingungkan dan
bukannya memperjelas. Di pihak lain, bila syarat
dalam perjanjian kredit yang besar mengharuskan adanya jaminan hipotek atas aktiva perusahaan,
maka rincian tersebut harus
diungkapkan.
Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632 Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
BalasHapusAnda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.