Daftar Hadir

Rabu, 02 November 2022

MAKALAH AKUNTANSI LAPORAN KEUANGAN INTERIM DAN SEGMEN

 

MAKALAH AKUNTANSI TOPIK KHUSUS LAPORAN KEUANGAN INTERIM DAN SEGMEN

 

 

BAB I PENDAHULUAN

 

A.     Latar Belakang

Penyajian laporan keuangan harus sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas hal-hal material. Hal-hal tersebut mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan keuangan, serta catatan atas laporan keuangan, yang meliputi, sebagai contoh, istilah yang digunakan,rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang dicantumkan dalam laporan keuangan.

Auditor harus mempertimbangkan apakah masih terdapat hal-hal tertentu yang harus diungkapkan sehubungan dengan keadaan dan fakta yang diketahuinya pada saat audit. Bila manajemen menghilangkan dari laporan keuangan, informasi yang seharusnya diungkapkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, termasuk catatan atas laporan keuangan, auditor harus memberikan pendapata wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar karena alasan tersebut dan harus memberikan informasi yang cukup dalam laporannya, jika memungkinkan atau praktis, kecuali tidak disajikannya informasi tersebut adalah sesuai dengan Pernyataan Standar Auditing yang ditetapkan Ikatan Akuntan Indonesia.

Dalam hubungan ini, istilah memungkinkan atau praktis diartikan bahwa informasi dapat diperoleh secara wajar dari akun dan catatan manajemen dan bahwa penyajian dalam laporannya tidak menempatkan auditor sebagai pihak yang menyusun laporan keuangan sebagai contoh tidak diharapkan untuk menyusun laporan keuangan pokok atau informasi lainmengenai perusahaan dan memasukkan informasi tersebut ke dalam laporan auditnya, jikamanajemen tidak menyajikan informasi tersebut.

Didalam mempertimbangkan cukup atau tidaknya pengungkapan dan dalam segala aspek lain auditnya, auditor menggunakan informasi yang diterima dari kliennya atas dasae kepercayaan yang diberikan oleh kliennya, bahwa auditor akan merahasiakan informasi tersebut. Tanpa kepercayaan demikian, auditor akan sulit untuk memperoleh informasi yang diperlukan untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan. Olehkarena itu, tanpa izin kliennya, auditor tidak boleh mengungkapkan informasi yang


tidak diharupkan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia

 

B.      Rumusan Masalah

1.      Bagaimana penjelasan tentang laporan keuangan interim?

2.      Bagaimana penjelasan tentang laporan keuangan segmen?

 

 

C.     Tujuan Masalah

1.      Untuk mengetahui tentang laporan keuangan interim

2.      Untuk mengetahui tentang laporan keuangan segmen


BAB II KAJIAN TEORI

 

A.     Pelaporan Keuangan Interim

1.      Pengertian Laporan Interim

Laporan keuangan interim adalah laporan keuangan yang diterbitkan di antara dua laporan keuangan tahunan. Laporan keuangan interim harus dipandang sebagai bagian yang integral dari periode tahunan. Dapat disusun secara bulanan, triwulanan atau periode lain yang kurang dari setahun dan mencakupi seluruh komponen laporankeuangan sesuai standar akuntansi keuangan. Laporan Interim diberlakukan untuk perusahaan yang diwajibkan untuk menyajikan laporan keuangan interim oleh peraturan perundangan, misalnya Pasar modal, dan lain-lain dan juga untuk industri yang telah diatur dalam standar akuntansi keuangan industry yang bersangkutan, misalnya perbankan, maka harus mengikuti standar khusus tersebut.

Ada dua pandangan tentang Laporan Interim yaitu:

1.      Pandangan yang menganggap periode interim sebagai dasar periode akuntansi danmenyimpulkan bahwa hasil operasi tiap periode ditentukan dengan cara yang samaseperti pada periode tahunan.

2.      Pandangan yang menganggap periode interim sebagai bagian yang integral dengan periode tahunan. Pernyataan ini dikembangkan berdasarkan pandangan kedua yangmenganggap laporan keuangan interim sebagai bagian integral dengan periodetahunan

 

2.      Pengakuan dan Pengukuran

Pengakuan dan pengukuran unsur yang sama antara pelaporan keuangan interim dengan pelaporan keuangan tahunan adalah dasar pengakuan pendapatan. Kebijakan akuntansi dasar pelaporan pada periode interim, kecuali jika ada perubahan dalam standar akuntansi. Penyajian penggolongan aktiva sebagai lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagai jangka pendek dan jangka Panjang.

 

3.      Beban & Biaya

Beban yang dapat dihubungkan dengan pendapatan ditentukan atas dasar yang samadengan dasar yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan tahunan kecuali untuk persediaan:


1.      Perusahaan yang dalam periode interim   menggunakan   estimasi   laba kotor mengungkapkan hal tersebut dalam laporan keuangan interim.

2.      Perusahaan yang melakukan penilaian persediaan berdasarkan biaya standar tidak perlu melaporkan penyimpangan atau selisih dengan biaya aktual yang terjadi, jika selisih biaya tersebut tidak material atau diharapkan bisa diselesaikan pada akhir tahun.

Pengaruh dari penyimpangan yang tidak direncanakan dan tidak diperkirakan harus dilaporkan pada akhir periode interim dengan prosedur yang sama seperti yang digunakan pada akhir tahun. Kerugian yang disebabkan penurunan harga pasar dan pemulihan harga tidak boleh ditangguhkan untuk dibebankan ke periode di luar periode penurunan harga tersebut. Biaya dan beban lain-lain untuk periode pelaporan interim, biaya dan beban lain-lain termasuk biaya produksi dibebankan atas dasar yang sama seperti periode tahunan.

Pendapatan dan beban musiman laporan keuangan   interim   memberi gambaran pendapatan dan beban periode interim tersebut. Laporan keuangan interim tertentu diperbandingkan dengan periode sebelumnya memberi manfaat yang lebih besar bagi para pemakai laporan dalam contoh kondisi-kondisi sebagai berikut:

1.      Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan interim periodesebelumnya, untuk mengetahui kecenderungan (trend) posisi keuangan dan kinerja.

2.      Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan interim yang sama dalam periodeakuntansi yang lalu, untuk mengetahui kecenderungan berulang (cyclical) musimandari kegiatan usaha.

3.      Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan kumulatif dariawal tahun buku sampai dengan tanggal laporan keuangan interim untuk mengetahuikontribusi atau pengaruh periode interim yang dilaporkan pada periode berjalan.

4.      Laporan keuangan interim diperbandingkan dengan laporan keuangan tahun bukuyang lalu, untuk mendapat gambaran pengaruh dan kinerja interim tersebut terhadap posisi keuangan, kinerja dan arus kas periode akuntansi yang lalu

Penyisihan Pajak Penghasilan pada akhir tiap periode interim, perusahaan harus membuat taksiran pajak penghasilan untuk dibebankan pada periode interim. Perhitungan pajak penghasilan periode interim harus sesuai dengan kebijakan akuntansi tentang pajak penghasilan yang dianut pada akhir tahun


4.      Pos dan Transaksi Luar Biasa

Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yangtidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain. Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, posluar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.

Peristiwa atau kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi dan berpengaruhmaterial terhadap hasil operasi tetapi tidak dapat dikelompokkan dalam pos luar biasa juga harus dilaporkan dan diungkapkan secara terpisah dalam laporan laba rugi periode interim. Kewajiban kontinjen dan ketidakpastian lain yang diperkirakan dapat mempengaruhikewajaran penyajian data keuangan pada tanggal neraca harus diungkapkan dalamlaporan keuangan interim dengan cara yang sama seperti dalam laporan keuangantahunan. Pengungkapan tersebut harus diulang dalam laporan keuangan interim berikutnya dan dalam laporan keuangan tahunan sampai kewajiban kontinjen itu terselesaikan.

Penghapusan segmen usaha, penggabungan usaha, pos luar biasa, dan kejadian yang tidak biasa dan tidak sering terjadi harus dibebankan pada periode interim saat terjadinya dan tidak boleh dibebankan pada periode lain.Pos luar biasa harus diungkapkan secara terpisah dan dimasukkan dalam laporan labarugi periode interim saat pos luar biasa terjadi. Dalam menentukan materialitas, pos luar biasa harus dihubungkan langsung dengan estimasi pendapatan tahunan.

 

5.      Penyajian Laporan Keuangan Interim

Laporan keuangan interim meliputi neraca, laporan laba rugi dan saldo laba interim,laporan arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan keuangan interim harus disajikan secara komparatif dengan periode yang sama tahun sebelumnya. Perhitungan laba-rugi interim harus mencakup periode sejak awal tahun buku sampai dengan periode interim terakhir yang dilaporkan (year-to-date). Laporan keuangan interim harusmenggolongkan akti'a sebagai kelompok lancar dan tidak lancar, dan kewajiban sebagaikelompok jangka pendek dan jangka panjang sesuai laporan keuangan tahunan. Khususuntuk perusahaan tertentu seperti bank dan asuransi yang mempunyai metode khususdalam penggolongan aktiva, maka penggolongan aktiva harus dilakukan sesuai denganstandar akuntansi keuangan yang berlaku.


 

B.      Pelaporan Keuangan Segmen

1.      Pengertian Laporan Segmen

Pernyataan ini menjelaskan pelaporan informasi keuangan menurut segmen dari suatu perusahaan khususnya yang beroperasi dalam industri dan wilayah geografis yang berbeda diharuskan untuk diungkapkan dalam laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansiyang berlaku umum di Indonesia. Banyak perusahaan menawarkan berbagai kelompok produk atau jasa atau beroperasidi berbagai wilayah geografis dengan tingkat keuntungan, peluang pertumbuhan, prospek,dan risiko berbada. Informasi tentang jenis-jenis produk atau jasa perusahaan dan operasinya di wilayah geografis berbeda disebut informasi segmen.

Informasi ini dibutuhkan untuk menilai risiko dan imbalan dari suatu perusahaan yang memiliki diversifikasi usaha atau suatu perusahaan multinasional, namun informasi ini tidak mungkindiperoleh dari data agregat. Oleh karena itu, informasi segmen merupakan suatu hal yangdipandang perlu untuk memenuhi kebutuhan para pengguna laporan keuangan.

 

2.      Ruang Lingkup Pelaporan Segmen

Pernyataan ini berlaku bagi perusahaan yang menerbitkan surat-surat berharga yangdiperdagangkan kepada publik.+ntitas yang secara ekonomi signifikan, termasuk anak perusahaan, adalah entitas dengan tingkat pendapatan, laba, akti'a atau jumlah tenagakerja yang signifikan di negara tempat operasi utama perusahaan dilaksanakan.Apabilayang disajikan meliputi baik laporan keuangan induk perusahaan maupun laporankeuangan konsolidasi, maka informasi yang dimaksud dalam Pernyataan ini hanya perludisajikan alam bentuk informasi yang dikonsolidasikan. Apabila laporan keuangan anak. perusahaan juga diterbitkan, maka informasi menurut segmen juga perlu disajikan untuk anak perusahaan

 

3.      Definisi Segmen Usaha & Geografis

Segmen usaha adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa (baik produk atau jasa individual maupun kelompok produk atau jasa terkait) dan komponen ini memiliki risiko dan imbalan yang berbedadengan risiko dan imbalan segmen lain. Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan tarkait atau tidaknya produk atau jasa, meliputi:


1.      Karakteristik produk atau jasa

2.      Karakteristik proses produksi

3.      Jenis atau golongan pelanggan (produk dan jasa)

4.      Metode pendistribusian produk atau penyediaan jasa

5.      Jika praktis, karakteristik iklim regulasi, misalnya dalam perbankan, asuransi, atau public utilities.

Segmen geografis adalah komponen perusahaan yang dapat dibedakan dalam menghasilkan produk atau jasa pada lingkungan (wilayah) ekonomi tertentu dankomponen itu memiliki resiko dan imbalan yang berbeda dengan risiko dan imbalan padakomponen yang beropersai pada lingkungan (wilayah) ekonomi lain. Faktor-faktor yang harus dipertimbangkan dalam mengidentifikasi segmen geografis meliputi:

1.      Kesamaan kondisi ekonomi dan politik

2.      Hubungan antar operasi dalam wilayah geografis berbeda

3.      Kedekatan geografis operasi

4.      Risiko khusus yang terdapat dalam operasi di wilayah tertentu

5.      Regulasi pengendalian mata uang

6.      Risiko mata uang

Ada dua bentuk atau format primer pelaporan segmen, yaitu segmen usaha dan segmen geografis. Bentuk atau format yang digunakan akan ditentukan oleh karakteristik dan sumber utama risiko dan imbalan perusahaan. Jika risiko dan tingkat imbalan perusahaan terutama dipengaruhi oleh perbedaan produk atau jasa yang dihasilkan, bentuk primer pelaporan segmen ialah segmen usaha, dan informasi sekundernya dilaporkan secara geografis diantaranya adalah:

Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal menurut wilayah geografis yang ditentukan berdasarkan lokasi geografis pelanggan, jumlah tersebut dilaporkan untuk tiap segmen geografis yang pendapatan penjualan kepada pelanggan eksternalnya berjumlah 23 persen atau lebih dari total pendapatan perusahaan yang diperoleh dari penjualan kepada pelanggan eksternal.

Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis aset, jumlah tersebut dilaporkan untuk tiap segmen geografis yang aset segmennya berjumlah 23 persen atau lebih dari total aset semua segmen geografis yang ada. Jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tidak berwujud), menurut lokasi


geografis aset, jumlah tersebutdilaporkan untuk tiap segmen geografi yang aset segmennya berjumlah 23 persen atau lebih dari total aset semua segmen geografis.

Jika risiko dan tingkat imbalan perusahaan terutama dipengaruhi oleh kondisi operasi yang berbeda di berbagai negara atau wilayah geografis, bentuk primer pelaporan segmen ialah segmen geografis dan informasi sekundernya dilaporkan berdasarkan kelompok produk dan jasa diantaranya adalah:

Perusahaan harus melaporkan informasi segmen berikut untuk setiap segmenusaha yang pendapatan penjualan kepada pelanggan eksternalnya berjumlah 23 persen atau lebih dari total pendapatan penjualan perusahaan kepada seluruh pelanggan eksternal atau untuk tiap segmen usaha yang aset segmennya berjumlah 23 persen atau lebih dari total aset semua segmen usaha, yaitu:

1.      Pendapatan segmen dari pelanggan eksternal

2.      Jumlah nilai tercatat aset segmen

3.      Jumlah biaya yang terjadi selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tidak berwujud)

4.      Jumlah nilai tercatat aset segmen menurut lokasi geografis aset

5.      Jumlah biaya yang dikeluarkan selama suatu periode untuk memperoleh aset segmen yang diharapkan akan digunakan selama lebih dari satu periode (aset tetap dan aset tak berwujud) menurut lokasi aset

 

4.      Pendapatan, Beban, Hasil, Aset & Kewajiban

Pendapatan segmen adalah pendapatan yang dilaporkan dalam laporan laba rugi perusahaan secara langsung dapat dikaitkan dengan suatu segmen dan porsi yang relevan dari pendapatan perusahaan yang dapat dialokasikan secara rasional kepada suatau segmen, baik berasal dari penjualan kepada pelanggan eksternal maupun dari transaksi dengan segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Pendapatan segmen mencakup bagian perusahaan atas laba atau rugi perusahaan asosiasi, usaha patungan (joint adventure) atau investasi lainnya yang dilaporkan berdasarkan metode ekuitas, hanya jika pos-pos tersebut dalam pendapatan konsolidasi atau pendapatan perusahaan keseluruhan.

Beban segmen adalah beban aktivitas operasi suatu segmen yang secara langsung dapat dikaitkan dengan segmen tersebut dan porsi relevan beban yang dapat di alokasikan secara rasional kepada segmen tersebut, termasuk beban yang berkaitan


dengan penjualan kepada pelanggan eksternal dan beban yang berkaitan dengan transaksi kepada segmen lainnya dalam perusahaan yang sama. Beban segmen mencakup bagian peserta usaha patungan (join adventure) dalam beban pada entitas yang dikendalikan bersama yang dilaporkan berdasarkan metode konsolidasi secara proporsional   tentang    pelaporan    keuangan    mengenai    bagian    partisipasi dalam pengendalian bersama operasi dan asset.

Hasil segmen adalah selisih antara pendapatan segmen dan beban segmen dan umumnya mencerminkan laba usaha, meskipun dasar yang lain sering lebih cocok. Penghasilan bunga dan beban bunga biasanya tidak termasuk dalam hasil segmen kecuali kalau operasi segmen terutama bersifat finansial. Buga pajak penghasilan, hak minoritas (minority interest) dan pos luar biasa (extraordinary item) lazimnya tidak dimasukkan sebagai hasil segmen. Walau pendapatan dan beban tidak dapat langsung ditriibusikan pada suatu segmen tetapi terdapat dasar alokasi yang layak, maka pendapatan dan beban tersebut dapat dialokasikan dengan menggunakan dasar yang layak tersebut. Beban bersama pada banyak perusahaan seperti beban kantor pusat tidak dialokasikan pada masing- masing segmen karena beban tersebut dimanfaatkan bersama sedemikian rupa sehingga alokasi di antara segmendipandang tidak bermanfaat.

Pengungkapan aktiva segmen memberikan indikasi penggunaan sumber daya untuk mencapai hasil operasi segmen. Aktiva semacam itu termasuk semua aktiva berwujud dan tak berwujud yang dapat diidentifikasi padasegmen tertentu. Aktiva yang dimanfaatkan oleh dua atau lebih segmen harus dialokasikan di antara segmen-segmen tersebut dengan dasar alokasi yang layak. Kewajiban biasanya tidak dialokasikan karena dianggap berkaitan dengan perusahaan secara keseluruhan atau karena dipandang meningkatkan hasil pembelanjaan dan bukan hasil operasi. Informasi yang

Disajikan uraian kegiatan setiap segmen industri yang dilaporkan dan indikasi mengenai komposisi setiap wilayah geografis yang dilaporkan, penjualan atau pendapatan operasi lainnya, dengan pemisahan antara pendapatan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan dari segmen lain, hasil segmen, dan aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan baik dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan. Hubungan antara jumlah dari informasi pada segmen- segmen indi'idual daninformasi agregat dalam laporan keuangan diperjelas dengan menyajikan rekonsiliasi.


Aset segmen adalah asset operasi yang digunakan segmen dalam aktivitas operasinya dan dapat dikaitkan secara langsung dengan segmen tersebut atau dialokasikan ke segmen tersebut secara rasional.

 

5.      Tujuan Pelaporan Segmen

Tujuan penyajian informasi menurut segmen adalah menyediakan informasi bagi para pemakai laporan keuangan mengenai skala relatif, kontribusi laba, dan trend pertumbuhan dari berbagai industri dan wilayah geografis perusahaan yang didiversifikasi untuk memungkinkan para pemakai laporan keuangan dapat:

·Memahami kinerja masa lalu perusahaan secara lebih baik

·Menilai risiko dan imbalan perusahaan secara lebih baik.

·Membuat pertimbangan yang lebih baik terhadap perusahaan secara keseluruhan

 

6.      Kebijakan Akuntansi Segmen

Informasi segmen harus disusun dengan kebijakan akuntansi yang dianut dalam penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasiatau perusahaan. Kebijakan akuntansi yang dipilih manajemen untuk menyusun laporan keuangan konsoldasi atau perusahaan dianggap sebagai kebijakan akuntansi yang diyakini manajemen paling sesuai untuk pelaporan keuangan eksternal. Karena tujuan informasi segmen ialah untuk membantu pengguna lporan keuangan dalam memahamidan membuat penilaian yang lebih memadai mengenai perusahaan secara keseluruhan, pernyataan ini mensyaratka bahwa kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam pelaporan informasi segmen sama dengan kebijakan akuntansi yang telah dipilih manajemen.

Meskipun demikian, hal ini tidak berarti bahwa kebijakan akuntansi konsolidasi atau perusahaan diterapkan kepada segmen dilaporkan seolah-olah segmen tersebut ialah entitas pelaporan terpisah yang berdiri sendiridalam menerapkan suatu kebijakan akuntansi pada tingkat perusahaan, perusahaan mungkin melakukan perhitungan secara terperinci yang kemudian dialokasikan kepada berbagai segmen jika terdapat dasar rasional untuk melakukan alokasi tersebut.

Sebagai contoh, biaya manfaat pensiun sering kali dihitung unuk perusahaan secara keseluruhan, tetapi angka yang dihitung untuk tingkat perusahaan itu mungkin dialokasikan ke berbagai segmen berdasarkan data gajidan demografis segmen tersebut. Pernyataan ini tidak melarang pengungkapan informasi tambahan atas segmen yang


disusun berdasarkan kebijakan akuntansi selain yang diterapkan untuk laporan keuangan konsolidasian atau perusahaan sepanjang.

Informasi tersebut dilaporkan secara internal kepada perusahaan yang berwenang dalam rangka pegambilan putusan alokasi sumber daya kepada segmen tersebut dan penilaian kinerja segmen tersebut. Dasar pengukuran yang digunakan bagi informasi tambahan tersebut dijelaskan secara memadai.

Aset yang digunakan bersama oleh dua segmen atau lebih harus dialokasikan kepada setiap segmen dan hanya jika pendapatan dan beban terkait juga dialokasikankepada segmen-segmen tersebut. Para pengalokasian unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan dan beban kepada berbagai segmen bergantung pada beberapa faktor, seperti karakteristik unsur tersebut,

Aktivitas yang dilakukan oleh segmen, dan otonomi segmen tersebut. Dasar alokasi tertentu tidak mungkin atau tidak tepat apabila ditetapkan bagi semua perusahaan. Demikian juga, tidak tepat apabila unsur-unsur aset, kewajiban, pendapatan, dan beban yang secara bersama berkaitan dengan dua segmen atau lebih dipaksakan aokasinya, Jika dasar alokasi tersebut ditetapkan secara arbiter atau sulit dipahami. Disampng itu,definisi pendapatan segmen, beban segmen, aset segmen, dan kewajiban segmen saling berkaitan dan alokasi dari unsur-unsur tersebut harus dilakukan secara konsisten. Dengan demikian, aset yang digunakan bersama dialokasikan kepada setiap segmen, dan hanya jika, pendapatan dan beban yang terkait dengan aset tersebut juga dialokasikan kepadasegmen-segmen tersebut. Sebagai contoh, suatu aset dimasukkan sebagai aset segmen jika penyusutan atau amortisasi aset terkait dikurangkan dalam

menghitung hasil segmen.

 

 

7.      Penyajian dalam Pelaporan Segmen

Perusahaan harus menggambarkan aktivitas masing-masing segmen industri dan menunjukkan komposisi masing- masing wilayah geografis yang dilaporkan. Untuk setiap segmen industri dan geografis yang dilaporkan, informasi keuangan berikutini harus diungkapkan penjualan   atau   pendapatan   operasi   lainnya,   dibedakan antara pendapatan yang dihasilkan dari pelanggan di luar perusahaan dan pendapatan darisegmen lain, hasil segmen, aktiva segmen yang digunakan, dinyatakan dalam jumlah uang atau sebagai persentase dari jumlah yang dikonsolidasikan, dan dasar penetapan harga antar segmen. Perusahaan harus menyajikan rekonsiliasi antara


informasi segmen-segmen individual dan informasi keseluruhan dalam laporan keuangan.


BAB III KESIMPULAN

 

A. Kesimpulan

Pengungkapan informatif dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecualidinyatakan lain dalam laporan auditor. Dalam hal ini, laporan keuangan dan catatan kakiatau materi penjelasan lainnya, harus memuat semua data yang dianggap sangat penting bagi pembacanya untuk bisa memahami status keuangan perusahaan. Kriteria untuk pengungkapan yang memadai, atau pengungkapan penuh seringkali harus didasarkan pada pertimbangan nilai ketimbang pada fakta objektif.

Laporan keuangan akan lebih bermanfaat bila dicantumkan judul serta sub-judul, dandengan menggabungkan pos-pos menurut arti pentingnya. misalnya, pembaca laporan tidak memerlukan informasi rinci mengenai jumlah kas diberbagai dana khusus dan dana umum, jumlah deposito di setiap bank, dan jumlah yang diinvestasikan dalam surat-surat berharga pemerintah. Informasi semacam itu, yang dicantumkan dalam neraca justru akan membingungkan dan bukannya memperjelas. Di pihak lain, bila syarat dalam perjanjian kredit yang besar mengharuskan adanya jaminan hipotek atas aktiva perusahaan, maka rincian tersebut harus diungkapkan.

1 komentar:

  1. Saya akan sangat merekomendasikan layanan pinjaman Mr Pedro kepada siapa pun yang membutuhkan bantuan keuangan, dan mereka akan membuat Anda tetap di atas direktori tinggi untuk kebutuhan lebih lanjut. Sekali lagi, saya memuji diri Anda dan staf Anda untuk layanan dan layanan pelanggan yang luar biasa, karena ini adalah aset besar bagi perusahaan Anda dan pengalaman yang menyenangkan bagi peminjam seperti saya. Berharap yang terbaik untuk masa depan Anda. Pak Pedro adalah cara terbaik untuk mendapatkan pinjaman mudah, ini email mereka. pedroloanss@gmail.com Atau WhatsApp: +18632310632   Terima kasih telah membantu saya dengan pinjaman sekali lagi dengan tulus hati saya selamanya berterima kasih.
    Anda dapat menghubungi Mr Pedro Jerome untuk bantuan keuangan berikut seperti Home Loan, Car Loan, Business Loan, Personal Loan, Merchant Loan, Loan.

    BalasHapus